Keterampilan membuat CV merupakan hal penting, bahkan menjadi keterampilan yang paling utama. Kenapa? sebab CV merupakan awal mula atau “kunci” dari pintu pekerjaan dan karir kita. CV yang kurang tepat akan membuat kesempatan dan pintu-pintu menuju karir dan pekerjaan yang kita inginkan tidak terbuka.
Akan menjadi kesalahan fatal jika kita memandang CV hanya sebagai formalitas, yang penting informasinya lengkap, dan bisa dibaca.
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa CV yang isinya template akan tidak menarik dan jarang dilirik HRD.
Kita harus menjadikan CV dalam prioritas penting. Apalagi jika kita seorang freelancer. Ketika akan dealing dengan klien, kita kerap diminta untuk menunjukan CV sebagai referensi mereka dalam membuat keputusan (terutama jika kita tengah mengikuti pitching atau melamar pekerjaan di lowongan kerja terbuka).
Bayangkan betapa banyak kompetitor yang juga mengirimkan CV. Jika kita tetap tidak membuat CV yang menarik, ending-nya sudah terlihat : “Berakhir di tumpukan dokumen yang enggan ditengok lagi oleh perusahaan/calon klien”.
Oleh karena itu, kali ini saya ingin mengajak Anda untuk kembali mengakrabi diri dengan keterampilan membuat CV profesional. Saya akan membahas prinsip utama mengenai cara membuat CV profesional yang baik dan menarik secara sederhana namun mengena.
Namun, sebelum kita mengetahuinya, jauh lebih penting jika kita memahami dulu kesalahan utama yang perlu dihindari dalam membuat CV. Jika hanya tahu cara membuat yang baik, maka tidak heran jika ujung-ujungnya kita tetap terjebak dengan membuat yang baik dan salah, dibanding yang baik dan benar.
Disini kita akan membahas tentang kesalahan yang paling sering ditemukan dalam CV profesional. Kesalahan ini juga berakibat sangat fatal, tak sekadar menurunkan derajatnya menjadi tidak profesional. Anda pun memperbesar kemungkinan CV tersebut berakhir di kotak sampah seketika baru mulai dibaca oleh perusahaan/calon klien penerima CV.
Hindari beberapa kesalahan dibawah ini, agar CV Anda terlihat profesional.
1. Tidak Melampirkan Surat Lamaran/Cover Letter
Meskipun perusahaan/calon klien yang Anda tuju menyebutkan hanya meminta CV, bukan berarti Anda tidak perlu menyertakan cover letter. Tanpa cover letter, Anda seperti bertamu ke rumah orang tanpa permisi. Cover letter adalah semacam “salam pembuka/ucapan permisi” yang menyampaikan maksud dan tujuan Anda mengirim CV. Surat tersebut haruslah singkat, padat, jelas, menarik, dan berkesan di mata penerima surat agar mereka tertarik untuk menyimak CV Anda.
sumber: brilio.net
2. Tidak sesuai kualifikasi
Ada alasan mengapa perusahaan menyebutkan syarat jumlah tahun pengalaman kerja atau kualifikasi pendidikan khusus yang diperlukan untuk suatu pekerjaan.
Beberapa pelamar mungkin punya pengalaman kerja terlalu banyak dari yang dibutuhkan (over qualified) dan sebagian lainnya justru kurang pengalaman (under qualified). Jika Anda seorang lelaki, sudah menikah, dan lulusan D3. Lalu Anda melamar untuk pekerjaan dengan kualifikasi “wanita, lajang, lulusan S1”. Tidak perlu satu menit bagi penerima CV tersebut untuk meletakan CV Anda dalam posisi tertutup di tumpukan dokumen tak terpakai.
sumber: ahseeit.com
3. Kebanyakan Typo atau Salah Ketik
Typo adalah singkatan dari typography error, atau kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, artinya salah ketik.
Sejak berkembangnya alat ketik dan komputer, typo hampir selalu terjadi dalam penulisan apapun.
Bahkan dalam pekerjaan, typo bisa mengubah hal kecil menjadi besar dan memunculkan masalah baru.
Karena itu, banyak pelamar yang tidak sengaja typo saat menulis CV, lamaran, atau surat penting lain cenderung gagal diterima kerja.
Pertimbangannya, ada asumsi HRD tengah menangkap kesalahan. Meski kesalahan kecil, typo bisa berdampak besar, apalagi jika typo pada nama-nama penting.
sumber: meme-lol.com
Last, itulah beberapa kesalahan yang wajib dihindari agar CV Anda terlihat profesional.
jika Anda ingin membuat project Arduino dan IoT (Internet of Things) dapat melakukan pemesanan melalui form pada link berikut:
