Hallo semuanya.
Lagi ngerjain project apa hari ini?
Jangan sampai gabut. Ambil Arduinomu, bercodinglah bersamaku. Eaakkk.
Sekarang saya akan kembali me-review pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada diskusi Indobot seputar arduino, IoT, atau elektronika lainnya. Bagi teman-teman yang ingin masuk dalam grup diskusi kami, bisa hubungi LAYANAN INDOBOT ya.
Oke langsung saja kita coba lihat ada pertanyaan apa saja di grup kita dan tentunya bagaimana solusinya.
Arduino tidak bisa Multi Tasking
Masuk ke pertanyaan pertama, katanya Arduino tidak bisa multitasking?
Yakin? Justru saya menganggap bahwa Arduino adalah mikrokontroler yang multitasking, terlepas dengan batasan pin yang dimiliki Arduino (sebenarnya juga dapat ditambah lagi), kemampuannya dalam melakukan banyak hal adalah bukti bahwa arduino adalah mikrokontroler yang multitasking. Mungkin yang dimaksudkan adalah Arduino tidak dapat menjalankan program yang memiliki tempo waktu yang berbeda secara bersamaan. Misalnya ketika kita ingin membuat LED A berkedip setiap 1 detik (1000ms), di sisi lain, kita juga ingin membuat LED B berkedip setiap 0.3 detik (300ms), dan mereka harus berjalan bersamaan. Nah gimana tuh? Gabisa kan? Iya, tidak bisa sebelum kita mengenal yang namanya Millis. Millis berfungsi untuk membuat sebuah fungsi berjalan secara independen (lengkapnya, nanti Minbot buatin artikelnya, hehe). Hal inilah yang membuat arduino dapat multitasking. Jadi multitasking yang mana lagi?
Pertanyaan selanjutnya (jika ingin . . . . 1 arduino saja ya?) jawabannya bisa. Bahkan mungkin tidak membutuhkan Millis seperti yang saya jelaskan sebelumnya. Program yang perlu anda masukkan adalah control PID, kontrol ON-OFF, dan Monitoring (entah menggunakan LCD maupun IOT). Ketiga program ini dapat berjalan bersamaan tanpa harus membuat salah satunya menjadi independen.
Jika masih belum terjawab, silakan bisa coba konsultasikan di LAYANAN INDOBOT.
baca juga: Mengatasi Pembacaan Sensor Lama Gara-Gara Delay dengan Millis
Menampilkan Data ke LCD 128×64
program LCD untuk ukuran 128×64 dapat menggunakan library u8glib (bisa download di sini ). Setelah anda sudah memiliki library ini, data bisa diakses dengan u8g.print(data). LCD 128X64 juga bisa digunakan untuk menampilkan gambar sederhana (icon atau yang lainnya). Pembahasan LCD 128X64 ini asyiknya dibahas di tutorial sendiri ya.
Platform IOT
Pembuatan IOT memang membutuhkan Cloud untuk menjadi tempat penyimpanan data. Nah ada banyak platform gratis yang bisa kita gunakan untuk kebutuhan IoT dengan data yang banyak. Contoh platform yang bisa digunakan seperti Thingspeak, Firebase, Telkomsel IoT, atau bisa juga dengan Arduino IoT Cloud. Semuanya bisa dibuat juga untuk keperluan mobile di smartphone dengan menggunakan aplikasi masing-masing, bahkan bisa dibuat dengan aplikasi buatan sendiri. Aplikasi dapat dibuat dengan MIT APP Inventor, Unity, atau yang lainnya.
Untuk belajar IoT lebih lanjut, anda bisa hubungi LAYANAN INDOBOT.
baca juga: 7 Platforms IOT Gratis yang Sering Digunakan
LCD tidak Keluar Tulisan
Pertama-tama saya sampaikan jangan sedih dulu kakaaa. Hehe.
Oke langsung masuk ke pertanyaannya aja. rangkaian sudah sesuai tapi tulisannya ga keluar-keluar. Kenapa ya?
Banyak sebabnya gaes.
- Device sudah rusak. Ini alasan paling klasik sih. Tapi memang sering terjadi. Silakan anda bisa cek LCD-nya atau mikrokontrolernya.
- Jika dilihat dari gambarnya, sepertinya LCD terlalu terang sehingga tidak dapat menampilkan bagian yang gelap (penulisannya). Jadi coba anda putar potensio yang digunakan untuk kecerahan LCD agar lebih redup.
- Program masih belum sesuai. anda dapat mengecek program dimulai dari pemilihan pin LCD diprogramnya. Selanjutnya cek program di bagian penulisannya. Jangan sampai ada yang tertinggal seperti lcd.begin, lcd.setCursor, ataupun lcd.print. Jangan lupa untuk mengecek penggunaan #include <LiquidCrystal.h> (masukkan library-nya).
Jika masih belum bisa teratasi, bisa dicoba menggunakan tutorial kami ( klik di sini ).
Mengatur Buzzer
Buzzer adalah device output. Jadi kita tidak bisa membacanya karena buzzer hanya menerima tegangan bukan mengeluarkan tegangan. Jika anda ingin membaca suara menggunakan mikrokontroler, anda dapat menggunakan sensor suara. Namun jika yang anda maksud adalah bagaimana cara mengatur suara dari buzzer, maka itu dapat dilakukan.
Cara paling sederhana untuk mengatur nadanya adalah dengan menghubungkan positif buzzer ke pin PWM Arduino. Pin PWM ini dapat mengeluarkan tegangan yang dapat diubah-ubah. Tegangan yang memiliki ukuran yang berbeda dapat menghasilkan suara buzzer yang berbeda juga.
baca juga: Membuat Melodi Dengan Buzzer Arduino Uno
Sudah terjawab? Masih belum? Jika teman-teman masih bingung, kalian dapat mempelajari lebih banyak tutorial dari kami dengan mengunjungi BLOG INDOBOT.
Sampai segini dulu ya pembahasannya. Belajar Arduino dan IoT tidak ada habisnya gaes. Apalagi jika menyangkut elektronika secara keseluruhan. Namun bukan berarti kita tidak pernah bisa menguasainya ya. Kalaupun semua sudah kita pelajari, pastinya akan muncul barang baru, komponen elektronika yang baru. Maka di situlah kita diharuskan untuk terus belajar hal baru di ranah elektronika.
Tetap semangat semuanya.
3 thoughts on “Pertanyaan-pertanyaan dalam Diskusi Indobot dan Solusinya Part 2”