Perkembangan zaman dan teknologi semakin membuat kemajuan yang begitu signifikan dalam semua bidang kehidupan. Terlebih pada saat ini di era industri 4.0 sedang digalakkan secara masif di berbagai bidang dari industri, ekonomi, dan tak ketinggalan juga bidang pertanian.
Kita semua sudah mengetahui bahwa negara tercinta tempat tinggal kita, Indonesia tercinta ini merupakan negara agraris. Ada yang menggambarkan negeri ini dengan peribahasa Gemah Ripah Loh Jinawi, yang artinya memiliki kekayaan yang berlimpah, bahkan syair sebuah lagu “Tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman” mewakili tanah Indonesia yang sangat subur.
Hal ini juga didukung oleh letak geografis indonesia yang berada pada iklim tropis yang terletak diantara 2 benua (benua Asia dan Australia) dan 2 samudera (samudera Hindia dan samudera Pasifik) sehingga menjadikan Indonesia sangat subur dan mempunyai kekayaan alam berlimpah.
Sumber: pinterest.com
Negara agraris artinya sektor pertanian menjadi salah satu pilar utama dalam keseluruhan perekonomian negara. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya penduduk yang memiliki mata pencaharian pada sektor pertanian. Selain itu juga faktor alam yang mendukung menjadi faktor yang memperkuat hal tersebut.
Berbekal latar belakang negara kita tersebut, maka teknologi 4.0 yang mengusung penggunaan sistem informasi berbasis internet dipercaya akan membawa industri dan ekonomi ke arah yang lebih efisien serta kompetitif.
Dilansir dari swadayaonline.com, pada tahun 2019 Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry juga telah menekankan mengenai datangnya era pertanian 4.0 ini. “Era Revolusi Industri 4.0 dicirikan dengan operasionalisasi sistem usaha pertanian berbasis Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT) serta Cyber Physical Systems (CPS)”.
Sumber: https://www.agroberichtenbuitenland.nl/actueel/nieuws/2019/02/18/smart-farming-4.0-indonesia%E2%80%99s-translation-for-agriculture-4.0
Jika kita berbicara tentang pertanian, tentu saja air merupakan salah satu kebutuhan primer untuk pertanian. Tanpa air, semua tumbuhan akan terhambat pertumbuhannya, bahkan mati akibat kekeringan.
Sistem irigasi yang terdapat di Indonesia kebanyakan masih memakai sistem manual, yaitu sistem dimana membuka dan menutup saluran irigasi ke sawah masih tradisional.
Dengan teknologi IoT ini, dapat dikembangkan sistem otomasi irigasi sensor pembacaan kondisi lahan berupa kondisi kadar air tanah dan lingkungan sekitar, serta sistem kontrol untuk menyalakan/mematikan sistem aliran air dengan menggunakan mikrokontroler yang dapat terhubung dengan web server.
web server tersebut digunakan untuk memantau data dan pengendalian dilakukan melalui internet. Adapun data yang ditampilkan adalah hasil dari pembacaan sensor. Misalnya, sensor kelembaban tanah dan lain sebagainya.
Sistem ini dapat dilakukan secara otomatis, yakni ketika data komunikasi dengan server menunjukkan perlunya tindakan penyiraman sebagaimana telah diatur oleh pengguna berdasarkan nilai ambang batas pembacaan sensor kadar kekeringan tanah.
selain terprogram secara otomatis, web server juga menyediakan fitur penyiraman jarak jauh yang secara spontan dapat langsung di click oleh pengguna dari lokasi yang berbeda.
Sumber: https://www.hydropoint.com/what-is-smart-irrigation/
Dengan Teknologi seperti ini dapat meningkatkan efektivitas dan mempermudah pekerjaan petani. Sistem kontrol berbasis internet dengan menggunakan web server ini memungkinan adanya pengembangan ke depan, ke arah fitur pengontrolan yang tidak hanya untuk sistem irigasi. Selain itu, untuk pemberian unsur hara dan pendeteksi kesuburan tanah serta terhubung secara spesifik dengan unsur pertumbuhan tanaman lainnya. Pada saat ini secara keseluruhan system ini lebih dikenal dengan istilah pertanian cerdas (smart farming system).
Last, itulah pembahasan tentang Smart Farming. Semoga dapat menjadi inspirasi positif untuk para pembaca sekalian.
Apabila Anda membutuhkan jasa pengerjaan project terkait Arduino IoT dan ingin memesan project bisa melakukan pemesanan dengan klik tombol dibawah ini:
Jika ada pertanyaan terkait pemesanan project bisa menghubungi – 081325645334 (Indobot Project)
