Sistem IoT untuk Perikanan

Potensi alam di indonesia terbilang cukup luas untuk berbagai bidang usaha. Dalam kesempatan ini, mari kita bahas bersama mengenai potensi budidaya ikan air tawar. Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar, selain untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan pertambangan.

budidaya perikanan merupakan salah satu sektor potensial yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, terdapat beberapa jenis ikan yang populer dibudidayakan antara lain udang, bandeng, lele, patin, nila dan kerapu.

sumber: pekanbaru.tribunnews.com

Meski secara statistik, tingkat konsumsi ikan Indonesia masih terbilang rendah, yakni 30,47 kg/kapita/tahun, jika dibandingkan tingkat konsumsi ikan Malaysia yang mencapai 45 kg/kapita tahun, namun potensi budidaya ikan air tawar tetap menjanjikan. Karena faktanya, produksi ikan kita yang melimpah itu juga menjadi devisa negara melalui ekspor perikanan yang dilakukan para nelayan lokal.

Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kesuksesan perikanan budidaya adalah kualitas air. Sebagian besar ikan sangat peka terhadap perubahan lingkungan perairan, sehingga kualitas air yang digunakan sebagai habitatnya sangat penting. Berbagai proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh ikan yang berperan penting dalam produktivitas dan kelangsungan hidup dipengaruhi oleh berbagai faktor fisik kualitas air. Beberapa faktor fisik yang menjadi parameter kualitas air dalam budidaya ikan air tawar diantaranya suhu, pH (Power of Hydrogen), DO (Dissolve Oxygen), ammonia, dan nitrat.

Untuk memantau parameter diatas, akan lebih mudah dengan teknologi IoT. Pemanfaatan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) semakin mempermudah bisnis dalam berbagai sektor, termasuk di bidang perikanan yang dapat mendorong peningkatan kualitas pada hasil produksi budidaya ikan dan udang.

Industri budidaya ikan membutuhkan instrumen alat yang dapat memantau kesehatan dan kondisi ikan secara real time secara objektif, tanpa membunuh atau mengganggu ikan atau mengganggu pengelolaan sehari-hari. Tujuan utama dalam menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) adalah untuk berkontribusi pada pengembangan sistem perikanan yang berkelanjutan dan terorganisir yang memastikan profitabilitas, memelihara ekosistem perairan yang sehat dan memperkuat kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim dan cuaca.

sumber: www.theedgemarkets.com

Dalam menerapkan sistem IoT, biasanya akan dipasang sensor pada kolam perikanan. Sensor tersebut difungsikan untuk mengambil data. Data sensor tersebut misalnya oksigen, suhu, salinitas, tekanan. dan biologis, misalnya perilaku, aktivitas, energik, fisiologi makan yang ditingkatkan, yang dikumpulkan oleh sistem sensor elektronik nirkabel yang terintegrasi, dapat memberikan pengukuran data yang akurat dari kondisi lingkungan, kesehatan ikan , kesejahteraan dan kondisi lingkungan, ukuran rata-rata ikan dalam kolam dan biomassa, sehingga bisa dilakukan prediksi kinerja dan dampak dari pemeliharaan perikanan.

Meski secara statistik tingkat konsumsi ikan di negeri ini terbilang rendah, tetapi peluang bisnis dari budidaya ikan air tawar masih sangat tinggi. Sebab selain bisa dijual dalam kondisi segar, ikan air tawar juga bisa melahirkan bisnis lain, yakni bisnis makanan olahan berbahan ikan tawar. Omzetnya pun bisa mencapai puluhan juta rupiah. Olahan abon atau nugget berbahan ikan patin dan lele juga memberikan keuntungan lebih besar ketimbang dipasarkan dalam bentuk ikan segar.

Last, itulah pembahasan tentang Sistem IoT untuk Perikanan. Semoga dapat menjadi inspirasi positif untuk para pembaca sekalian.

Apabila Anda membutuhkan jasa pengerjaan project terkait Arduino IoT dan ingin memesan project bisa melakukan pemesanan dengan klik tombol dibawah ini:

Jika ada pertanyaan terkait pemesanan project bisa menghubungi – 081325645334 (Indobot Project)

Leave a Comment

whatsapp